Rabu, 11 November 2009

Rusa Timor (Cervus timorensis)




Rusa Timor (Cervus timorensis) merupakan salah satu dari contoh hewan mamalia di Indonesia yang mulai terancam keberadaanya. Kehidupannya di alam liar mengalami penurunan, jumlahnya mulai berkurang yang disebabkan oleh banyaknya perburuan liar dan perdagangan illegal yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Rusa Timor (Cervus timorensis) ini diburu karena untuk diambil dagingnya yang dikonsumsi oleh sebagian orang, dan juga diambil rangga (tanduk) nya untuk dijadikan hiasan dinding atau pernak pernik lainnya. Di jaman yang moderen sepeti sekarang ini perburuan semakin banyak dilakukan oleh banyak orang, dengan alat-alat canggih seperti pisau, senapan, kompas dan alat-alat yang lain yang mendukung untuk dilakukannya perburuan liar. Dengan semakin meningkatnya perburuan liar, maka keberadaan Rusa Timor (Cervus timorensis) yang ada di alam bebas semakin berkurang bahkan hampir mengalami kepunahan. Untuk itu pemerintah mengeluarkan UU tentang larangan berburu dan memperdagangkan satwa liar yang masih hidup. Walaupun demikian perburuan liar masih sering dilakukan dan masih banyak juga masyarakat yang memelihara hewan-hewan langka tersebut dalam rumahnya. Menurut berbagai publikasi ilmiah yang ada hingga saat ini jumlah spesies binatang untuk taksa tercermin dalam fakta : 515 spesies mamalia besar (39 % endemic) dan termasuk di dalamnya adalah Rusa Timor (Cervus timorensis) (Departemen Kehutanan 1994) (Riyadi, 2003).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar